KONSELING
A.
Langkah-Langkah Konseling
Langkah awal
Merupakan
langkah penting dalam proses konseling dalam kebidanan, keberhasilan langkah
awal akan mempermudah langkah berikutnya dalam proses konseling dalam
kebidanan. Pada langkah awal tugas bidan sebagai seorang konselor adalah
sebagai berikut :
- Mengeksplorasi
perasaan,fantasi, dan ketakutan sendiri.
- Menganalisis kekuatan dan
kelemahan diri.
- Menentukan alasan klien minta
pertolongan.
- Membuat kontrak bersama.
- Mengeksplorasi pikiran,
perasaan, dan perbuatan klien.
- Mengidentifikasi masalah klien.
- Merumuskan tujuan bersama
klien.
Langkah inti
Langkah
kedua dari proses konseling kebidanan adalah langkah inti atau langkah pokok.
Langkah ini menentukan apakah bantuan yang diberikan benar-benar sesuai dengan
kebutuhan klien dan apakah konseling berhasil dengan baik. Tugas bidan pada
langkah inti adalah sebagai beikut :
- Mengeksplolarasi stressor yang
tepat.
- Mendukung perkembangan
kesadaran diri klien dan pemakain koping mekanisme
yang
konstruktif.
- Mengatasi penolakan prilaku
maladaptif.
- Memberikan beberapa berapa
alternatif pilihan pemecahan masalah .
- Melaksanakaan alternatif yang
dipilih klien.
- Merencanakan tindak lanjut dari
alternatif pilihan.
Langkah Akhir
Setelah
melakukan kegiatan pokok dalam proses konseling, meskipun bidan bukan orang
yang paling berhak untuk mengakhiri proses konseling, akan tetapi bidan harus
dapat melakukan terminasi atau pengakhiran. Tugas bidan pada langkah akhir
adalah:
- Menciptakan realitas
perpisahan.
- Membicarakan proses terapi dan
pencapaian tujuan.
- Saling mengeksplorasi perasaan,
kehilangan, sedih, marah, dan perilaku lain.
- Mengevaluasi kegiatan dan
tujuan konseling.
- Apabila masih diperlukan,
melakukan rencana tindak lanjut dengan membuat
B.
Tahapan Konseling
Tahapan konseling dibagi menjadi tiga,
yaitu tahap awal, inti, dan akhir yang akan dijelaskan sebagai berikut:
Tahap awal
Konseling dilakukan untuk menciptakan
hubungan baik dengan klien agar klien dapat melibatkan diri secara aktif dalam
proses konseling. Langkah yang harus diperhatikan adalah membina hubungan baik
antara bidan dengan klien, tumbuhnya rasa percaya (trust) di antara keduanya,
saling menerima, dan bekerja sama dalam proses penyelesaian masalah.
Tahap inti
Tahapan ini bertujuan membentu klien
memahami gambaran diri, hakikat masalah, penyebab, menemukan alternatif
pemecahan, dan melaksanakan alternatif tersebut. Tahapan ini terdiri atas enam
langkah sebagai berikut.
Eksplorasi kondisi klien. Bagaimana
bidan mengkondisikan keadaan klien dalam proses konseling. Bidan berusaha
mengadakan perubahan tingkah laku dan perasaan klien.
Identifikasi masalah dan penyebabnya. Bidan melakukan pendaatn masalah dan mencari apa yang menjadi
latar belakang dari suatu permasalahan.
Identifikasi alternative pemecahan. Bidan membuat beberapa pilihan penyelesaian dan pemecahan
masalah, klien memilih sendiri dari beberapa alternative yang disodorkan oleh
bidan.
Pengujian dan penetapan lternatif pemecahan. Setelah klien menentukan pilihan untuk menyelesaikan
permasalahannya, klien diharapkan dapat melakukan dan mengerjakannya.
Evaluasi alternative pemecahan. Evaluasi
dilakukan dengan tujuan untuk meninjau kembali sejauh mana alternative
pemecahan masalah telah dilaksanakan serta hasil dari pemecahan masalah.
Implementasi alternatif pemecahan. Bidan menganjurkan klien untuk melakukan dan bertindak sesuai
dengan salah satu dari pemecahan yang telah dipilihnya.
Tahap akhir
Tahapan terahir yang harus dilakukan
bidan adalah melakukan penilaian terhadap efektivitas proses konseling dan
menentukan rencana tindak lanjut. Tahapan ini biasanya digunakan untuk
mengakhiri proses pemberian bantuan yang dapat bersifat sementara atau tetap.
Pengakhiran sementara adalah proses
pengakhiran konseling pada pertemuan pertama dan dapat dilanjutkan dengan
pertemuan berikutnya, tentu saja dengan pertemuan berikutnya, tentu saja dengan
membuat kontrak terlebih dahulu dengan klien. Sedangkan, pengakhiran tetap
dilakukan apabila klien dianggap sudah mampu, mandiri, serta dapat
mengaplikasikan keterampilan yang diperoleh melalui konseling dalam menghadapi
masalah.
C.
Masa-Masa Sulit dalam Konseling
Semua bidang pekerjaan pasti pernah
mengalami masa yang tidak menyenangkan atau menyulitkan. Situasi yang sulit
merupakan tantangan bagi seorang konselor untuk mengahdapinya, keterampilan
konseling terletak pada bagaimana mengatasi masa-masa sulit dalam konseling.
Untuk menghadapi tantangan tersebut, bidan sebagai seorang konselor, harus
memiliki pengetahuan yang baik tentang apa yang harus dilakukan. Masa-masa
sulit dalam konseling di antaranya adalah sebagai berikut:
- Klien
diam, tidak mau berbicara
- Klien
menangis terus-menerus
- Bidan
meyakini bahwa tidak ada penyelesaian bagi masalah klien
- Bidan
melakukan suatu kesalahan
- Bidan
tidak mengetahui jawaban dari pertanyaan klien
- Klien
menolak bantuan bidan
- Bias
gender
- Bidan
dan klien sudah saling mengenal sebelumnya
- Klien
menanyakan hal-hal yang sangat pribadi kepada bidan
- Bidan
merasa dipermalukan
- Keadaan
kritis
Tidak ada komentar:
Posting Komentar