Kamis, 18 Juni 2015

Proses Konseling

KONSELING

A.    Langkah-Langkah Konseling
Langkah awal
Merupakan langkah penting dalam proses konseling dalam kebidanan, keberhasilan langkah awal akan mempermudah langkah berikutnya dalam proses konseling dalam kebidanan. Pada langkah awal tugas bidan sebagai seorang konselor adalah sebagai berikut :
  • Mengeksplorasi perasaan,fantasi, dan ketakutan sendiri.
  • Menganalisis kekuatan dan kelemahan diri.
  • Menentukan alasan klien minta pertolongan.
  • Membuat kontrak bersama.
  • Mengeksplorasi pikiran, perasaan, dan perbuatan klien.
  • Mengidentifikasi masalah klien.
  • Merumuskan tujuan bersama klien.
Langkah inti
Langkah kedua dari proses konseling kebidanan adalah langkah inti atau langkah pokok. Langkah ini menentukan apakah bantuan yang diberikan benar-benar sesuai dengan kebutuhan klien dan apakah konseling berhasil dengan baik. Tugas bidan pada langkah inti adalah sebagai beikut :
  • Mengeksplolarasi stressor yang tepat.
  • Mendukung perkembangan kesadaran diri klien dan pemakain koping mekanisme yang konstruktif.
  • Mengatasi penolakan prilaku maladaptif.
  • Memberikan beberapa berapa alternatif pilihan pemecahan masalah .
  • Melaksanakaan alternatif yang dipilih klien.
  • Merencanakan tindak lanjut dari alternatif pilihan.
Langkah Akhir
Setelah melakukan kegiatan pokok dalam proses konseling, meskipun bidan bukan orang yang paling berhak untuk mengakhiri proses konseling, akan tetapi bidan harus dapat melakukan terminasi atau pengakhiran. Tugas bidan pada langkah akhir adalah:
  • Menciptakan realitas perpisahan.
  • Membicarakan proses terapi dan pencapaian tujuan.
  • Saling mengeksplorasi perasaan, kehilangan, sedih, marah, dan perilaku lain.
  • Mengevaluasi kegiatan dan tujuan konseling.
  • Apabila masih diperlukan, melakukan rencana tindak lanjut dengan membuat
B.     Tahapan Konseling
Tahapan konseling dibagi menjadi tiga, yaitu tahap awal, inti, dan akhir yang akan dijelaskan sebagai berikut:
Tahap awal
Konseling dilakukan untuk menciptakan hubungan baik dengan klien agar klien dapat melibatkan diri secara aktif dalam proses konseling. Langkah yang harus diperhatikan adalah membina hubungan baik antara bidan dengan klien, tumbuhnya rasa percaya (trust) di antara keduanya, saling menerima, dan bekerja sama dalam proses penyelesaian masalah.
Tahap inti
Tahapan ini bertujuan membentu klien memahami gambaran diri, hakikat masalah, penyebab, menemukan alternatif pemecahan, dan melaksanakan alternatif tersebut. Tahapan ini terdiri atas enam langkah sebagai berikut.
Eksplorasi kondisi klien. Bagaimana bidan mengkondisikan keadaan klien dalam proses konseling. Bidan berusaha mengadakan perubahan tingkah laku dan perasaan klien.
Identifikasi masalah dan penyebabnya. Bidan melakukan pendaatn masalah dan mencari apa yang menjadi latar belakang dari suatu permasalahan.
Identifikasi alternative pemecahan. Bidan membuat beberapa pilihan penyelesaian dan pemecahan masalah, klien memilih sendiri dari beberapa alternative yang disodorkan oleh bidan.
Pengujian dan penetapan lternatif pemecahan. Setelah klien menentukan pilihan untuk menyelesaikan permasalahannya, klien diharapkan dapat melakukan dan mengerjakannya.
Evaluasi alternative pemecahan. Evaluasi dilakukan dengan tujuan untuk meninjau kembali sejauh mana alternative pemecahan masalah telah dilaksanakan serta hasil dari pemecahan masalah.
Implementasi alternatif pemecahan. Bidan menganjurkan klien untuk melakukan dan bertindak sesuai dengan salah satu dari pemecahan yang telah dipilihnya.

Tahap akhir
Tahapan terahir yang harus dilakukan bidan adalah melakukan penilaian terhadap efektivitas proses konseling dan menentukan rencana tindak lanjut. Tahapan ini biasanya digunakan untuk mengakhiri proses pemberian bantuan yang dapat bersifat sementara atau tetap.
Pengakhiran sementara adalah proses pengakhiran konseling pada pertemuan pertama dan dapat dilanjutkan dengan pertemuan berikutnya, tentu saja dengan pertemuan berikutnya, tentu saja dengan membuat kontrak terlebih dahulu dengan klien. Sedangkan, pengakhiran tetap dilakukan apabila klien dianggap sudah mampu, mandiri, serta dapat mengaplikasikan keterampilan yang diperoleh melalui konseling dalam menghadapi masalah.

C.    Masa-Masa Sulit dalam Konseling
Semua bidang pekerjaan pasti pernah mengalami masa yang tidak menyenangkan atau menyulitkan. Situasi yang sulit merupakan tantangan bagi seorang konselor untuk mengahdapinya, keterampilan konseling terletak pada bagaimana mengatasi masa-masa sulit dalam konseling. Untuk menghadapi tantangan tersebut, bidan sebagai seorang konselor, harus memiliki pengetahuan yang baik tentang apa yang harus dilakukan. Masa-masa sulit dalam konseling di antaranya adalah sebagai berikut:
  • Klien diam, tidak mau berbicara
  • Klien menangis terus-menerus
  • Bidan meyakini bahwa tidak ada penyelesaian bagi masalah klien
  • Bidan melakukan suatu kesalahan
  • Bidan tidak mengetahui jawaban dari pertanyaan klien
  • Klien menolak bantuan bidan
  • Bias gender
  • Bidan dan klien sudah saling mengenal sebelumnya
  • Klien menanyakan hal-hal yang sangat pribadi kepada bidan
  • Bidan merasa dipermalukan
  • Keadaan kritis


Tidak ada komentar:

Posting Komentar